Translate

Thursday 28 September 2017

Materi Bahasa Indonesia Kelas 7: Teks Tantangan

Teks Tantangan : Pengertian, Struktur, Ciri Kebahasaan dan Contoh Teks Tantangan
Mengenal Definisi, Struktur, Kaidah dan Contoh Teks Tantangan
Teks Tantangan merupakan salah satu materi pelajaran bahasa Indonesia yang banyak menjadi perhatian dalam pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan Teks Tantangan memiliki tujuan tertentu yang memiliki kekhususan di bandingkan teks lainnya. Adapun dalam bahasan sekarang yang akan dijelaskan tentang teks tantangan ini bukan hanya definisi atau pengertiannya saja, namun dilengkapi dengan struktur teks, kaidah kebahasaan, dan juga contoh teks tantangan.
  1. Pengertian Teks Tantangan
Teks tantangan adalah teks yang berisi informasi yang memuat bantahan terhadap suatu hal yang kontroversial yang sedang berkembang di masyarakat yang dilengkapi dengan argumen dan data-data yang dapat memperkuat bantahan tersebut. Teks tantangan ini biasanya ada dan menjadi penyangga dalam debat. Teks Tantangan bukan mengedepankan sebuah pertentangan semata yang tidak mendasar, namun harus mampu menyajikan sebuah pertentangan yang didasari oleh data dan fakta di lapangan, bukan sekadar prasangka. Biasanya yang banyak bantahan, kontroversi, pertentangan dalam hal bernegara dan politik. Tengoklah diberbagai media masa, banyak yang membicarakan perihal dunia politik yang abu-abu, seakan tak jelas mana yang salah (hitam) dan mana yang benar (putih).
Selain perihal politik, yang banyak mendapatkan bantahan, kontroversi dan pertentangan di antaranya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu daerah atau negara. Contoh mudahnya, pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) atau pencabutan subsidi pemerintah, maka akan timbul bantahan, kontroversi dan pertentangan di kalangan praktisi, pengamat, bahkan rakyat kecil pun akan ikut “berkicau” di media sosial, seperti facebook, tweeter, dan media sosial lainnya yang ada di zaman teknologi informasi seperti sekarang. Secara tidak langsung, dengan adanya media sosial, menjadikan masyarakat belajar menulis Teks Tantangan yang berisi bantahan, perbedaan, kontroversi dan pertentangan antara beberapa pihak yang beda pemikiran, penilaian dan pandangan.
  1. Struktur Teks Tantangan
Struktur teks tantangan merupakan cara atau bagian-bagian yang membangun teks tersebut. Masih banyak diantara yang belum mengetahui bahwa teks tantangan disusun oleh isu atau pengantar, argumen, dan juga simpulan. Untuk lebih mudah memahaminya bisa kalian lihat di bawah ini:
  1. Pengantar, merupakan bagian yang berisi tentang topik yang akan dibantah, sering juga disebut sebagai isu. Bagian pengantar ini sebagai awal adanya pertentangan mengenai suatu hal, dalam bagian ini pula kalimat yang ditulis masih bersifat umum, memaparkan kejadian yang terjadi di masa tersebut. Semakin hangat materi yang dibicarakan maka akan semakin “ramai” pertentangan yang akan terjadi.
  2. Argumen, nama lainnya alasan atau penyebabnya. Struktur teks yang berisi rangkaian bukti atau alasan yang berfungsi untuk mendukung bantahan. Dalam argumen atau alasan ini jangan sampai sebatas emosi, pandangan, pendapat yang sebatas kira-kira tanpa mendasar pada data dan fakta. Argumen yang diajukan harus berisi data dan fakta yang nyata. Andai kata ada prasangka yang dituliskan dalam bagian argumen, maka akan menimbulkan sesuatu prasangka lain yang ujungnya menimbulkan perkara yang lebih rumit. Bukan menyelesaikan masalah, justru menimbulkan masalah lain yang lebih meluas.
  3. Simpulan,  berisi pernyataan yang menegaskan bantahan. Semakin banyak argumen yang berisi data dan fakta, maka semakin besar dan kuat pula bantahan yang dituliskan atau disampaikan.
  4. Kaidah / Ciri Kebahasaan Kebahasaan Teks Tantangan
Teks tantangan memiliki empat kaidah kebahasaan, untuk lebih mudah memahaminya simak uraian di bawah ini :
  1. Kalimat kompleks, merupakan kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu verba (kata kerja).
  2. Kata rujukan, merupakan kata yang menunjukan rujukan sebagai pemberi informasi.
  3. Kata hubung atau konjungsi, kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata.
  4. Pilihan Kata (Diksi), agar gagasan teks dapat disampaikan dengan baik.

Materi Bahasa Indonesia Kelas 7: Menceritakan Pengalaman

Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan
Indikator
Mampu mendata pokok-pokok cerita pengelaman yang mengesankan
Dapat menyusun pokok cerita menjadi cerita
Dapat menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata yang tepat

Kegiatan pembelajaran menceritakan pengalaman yang paling mengesankan
 Dalam pepatah Inggris disebutkan “experience is the best teacher”, maknanya pengalaman adalah guru yang paling berharga. Dengan pengalaman, kita bisa belajar. Apa yang telah berlalu adalah cerminan bagi masa depan.
Pengalaman yang kita lalui bermacam-macam, ada pengalaman membahagiakan, mengecewakan, menyebalkan, menyenangkan, dll. Semua pengalaman itu adalah bekal bagi kita untuk menata kehidupan. Jika itu kebaikan, dilanjutkan, jika keburukan, ditinggalkan.
 Langkah-langkah mendata pokok cerita  yang mengesankan
  1. Ingat-ingat dan pikirkan kembali pengalaman di masa lalu, terserah apakah itu membahagiakan atau sebaliknya menyedihkan
  2. Tuliskan, jangan ragu-ragu, misal
  3. Pengalman pertama masuk sekolah
  4. Menang lomba membaca puisi
  5. Mendapat hukuman dari guru
  6. Menjadi ketua kelas, dll
  7. Ingat-ingat kembali, dari banyak pengalaman itu, pilih yang paling berkesan, misal menang lomba membaca puisi
  8. Setelah menentukan satu pengalaman yang paling berkesan, buat kerangkanya, misal;
  9. Awalnya ragu-ragu
  10. Pak guru menyemangati
  11. Berlatih 2 minggu
  12. Bersemangat, antusias, banyak berlatih
  13. Hari H, grogi, tapi pantang mundur
  14. Tampil sebaik mungkin
  15. Menang lomba
  16. Mendapat ucapan selamat dari banyak orang
 Setelah itu, langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka cerita menjadi cerita utuh. Berikut contohnya.
 Suatu siang aku dipanggil ke kantor. Ternyata Pak Ito, guru bahasa Indonesiaku yang memanggil. Ia menjelaskan bahwa aku terpilih menjadi utusan sekolah untuk mengikuti lomba membaca puisi tingkat kecamatan. Awalnya aku ragu-ragu, apa aku mampu. Meski demikian Pak Ito meyakinkan aku. Aku bisa, aku mampu.
Bismillah ku semangati diri. Mencoba. Berlatih hampir setiap hari di bawah bimbingan pak Ito. Dua minggu berlatih keras. Akhirnya, waktu perlombaan tiba. Duh… Aku deg-degan. Tapi aku mencoba menenangkan diri. Rileks. Namaku dipanggil. Aku tampil semaksimal mungkin. Terserah menang atau tidak. Yang pasti lega sekali sudah tampil. Alhamdulillah.
Beberapa jam kemudian, saatnya pengumuman. Aku tak terlalu yakin menang. Tapi eh, ternyata namaku disebut, jadi nomor 1 lagi. Alhamdulillah. Piala kudapat. Lebih dari itu aku senang karena bisa mengikuti lomba, bisa mengalahkan rasa minder. Teman-temanku mengucapkan selamat atas keberhasilanku ini. Aku senang sekali.

Materi Bahasa Indonesia Kelas 7: Menyimpulkan Isi Berita

Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat
Aspek : mendengarkan
Indikator
Mampu menunjukan pokok-pokok berita
Mampu menyarikan pokok berita menjadi isi berita
Mampu menyimpulkan isi berita

Supaya kita mampu mengetahui pokok-pokok berita dengan mudah, berikut hal-hal yang harus diperhatikan:
Pokok berita biasanya diungkapkan di awal berita
Pahami unsur berita (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana)
Cari tahu akibat dari peristiwa
Perhatikan juga pendapat ahli

 Perhatikan contoh berikut!
 Beberapa keluarga mulai mengungsi akibat erupai gunung raung. Rumah yang berjarak 5 km dari puncak terkena imbas. Abu vulkanik menimpa rumah. Para pengungsi tersebut mengungsi sementara di balai desa dan sekolah terdekat. Mereka kekurangan bahan makanan. Perlu adanya pertolongan segera dari berbagai elemen.
 Pokok berita dari berita tersebut adalah:
  1. Warga mulai mengungsi akibat erupsi Gunung Raung.
  2. Pengungsi mengungsi di balai desa dan sekolah
  3. Mereka kekurangan makanan
 Isi beritanya adalah : sebagian warga mengungsi terdampak erupsi Gunung Raung.
 Simpulan berita : masalah kekurangan makanan perlu bantuan dan perhatian berbagai elemen masyarakat.

Materi Bahasa Indonesia Kelas 7: Teks Cerita Fabel

Teks Cerita Fabel : Pengertian, Struktur, dan Contoh Teks Cerita Fabel
 Salah satu inti dalam pembelajaran ini adalah memahami Teks Cerita Fabel, baik dari segi pengertian, Struktur dan Contohnya. Di dalam pembelajaran kelas VIII semeser 1 Kurikulum 2013, kalian akan mempelajari materi perihal Teks Cerita Fabel. Sudah mengenalkah apa yang dimaksud cerita fabel beserta struktur dan contohnya? Baik kita akan kupas satu persatu 
  1. Pengertian Teks Cerita Fabel
Di Sekolah Dasar atau di kelas VII, tentunya kalian pernah mendengar yang namanya fabel, atau yang sering kita definisikan sebagai cerita mengenai binatang atau hewan yang kehidupannya seperti layaknya manusia.
Jika manusia mampu bercakap-cakap, maka begitu juga dengan binatang yang ditokohkan dalam cerita fabel, hampir seluruh kegiatan atau aktivitas manusia pada umumnya dipraktikan oleh binatang dalam cerita fabel.
 Contoh Puisi yang Mendeskripsikan Binatang / Hewan
Sebelum mempelajari cerita fabel, kita akan mengenal terlebih dahulu salah satu puisi yang mendeskripsikan binatang atau hewan. Hal ini ada dalam puisi berjudul “Gajah” karya Taufiq Ismail, adapun larik puisinya sebagai berikut :
 Gajah
Anak-anak pernahkah kamu melihat gajah?
Di kebun binatang atau dalam buku sekolah?
 Binatang ini badannya besar sekali
Dan lihatlah, juga teramat tinggi
 Kedua telinganya lebar melambai-lambai
Hidungnya panjang, bernama belalai
Tapi matanya kecil dan tampak tidak sesuai
Kedua gadingnya tampak pula terjulai
Gajah itu sampai empat meter tingginya
Aduh adh, bukan kepalang tingginya
Dapatkah engkau menerka berapa berat badannya?
Enam ribu kilogram kira-kira berat tubuhnya

Belalai itu amatlah kuatnya
Kayu yang besar dapat diangkatnya
Tapi juga untuk menghisap air dan mengambil makanan
Lalu ke dalam mulutnya dia masukan
Gajah itu tinggl di hutan berkawan-kawan
Di Afrika, India, dan Sumatra bagian selatan
Bila sudah jinak pandailah dia bermain sirkus
Misalnya menari-nari atau berdiri di atas dua kaki

Puisi tersebut jika ditelisik lebih mendalam menggambarkan perihal binatang atau hewan Gajah. Pendeskripsiannya begitu jelas beserta dengan fungsi-sungsi dari setiap anggota tubuh Gajah. Bilalah puisi tersebut diubah menjadi sebuah cerita, maka sudah dipastikan akan menjadi cerita Fabel, disebabkan menceritakan kehidupan binatang.
Selain Gajah tentunya masih banyak binatang lain yang biasanya diceritakan dala fabel, seperti kura-kura, monyet dan kupu-kupu serta binatang lainnya. Di bawah ini sebuah contoh cerita yang menggambarkan kehidupan atau keseharian binatang atau hewan.

“Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
Hey, kepompong alangkah jeleknya nasibmu, hanya bisa menggantung di ranting itu, ayo jalan-jalan lihat dunia yang luas ini, bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kempompong hanya dim saja mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semuat yang kecil tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampit tenggelam di kubangan lumpur itu.
Tiba-tiba ada binatang yang menolong, ternyata yang menolong adalah kupu-kupu yang tadinya selalu diejek oleh semuat yang saat itu berbentuk kempompong namun kini sudah menjadi kupu-kupu yang indah.
Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu. 

Dongeng dan Jenisnya
Macam-macam Dongeng
 Dalam kenyataannya dongeng memiliki beberapa jenis, di antaranya yakni Fabel, Legenda, Mite dan Sage. Adapun penjelasan dari keempatnya yakni :
  1. Fabel
Fabel adalah salah satu dongeng yang menceritakan perihal kehidupan binatang atau hewan yang hidup layaknya manusia, memiliki karakter, sifat dan perbuatan yang biasanya dilakukan oleh manusia pada umumnya. Karakter yang dimaksud yakni sedih, gembira, cerdas, cerdik, bijaksana, sombong iri, licik dan sifat lainnya baik negatif maupun sifat positif. Contoh dari cerita fabel yakni Kancil dan Siput, Kura-kura dan Monyet, Kuda dan Rusa dan jenis cerita lainnya yang menceritakan binatang yang layaknya manusia.
  1. Legenda
Legenda adalah salah satu dongeng yang menceritakan perihal asal mula atau asal muasal suatu daerah, tempat wilayah, yang sehingga dikenal orang bahkan menjadi nama daerah tersebut. Hal ini bisa dicontohkan seperti Gunung Tangkuban Parahu, Banyuwangi, Situ Mustika, Pulo Majeti, Rawa Onom dan lainnya.
  1. Mite
Mite adalah salah satu dongeng yang menceritakan perihal makhluk halus, dewa-dewa atau hal lainnya yang bersifat mistis yang erat kaitannya dengan kehidupan dan kepercayaan masyarakat di mana mereka tinggal. Salah satu contoh yang terkenal di daerah Jawa Barat, Pangandaran yakni Nyai Roro Kidul.
  1. Sage
Sage adalah salah satu dongeng yang menceritakan perihal kepahlawanan, seperti Ramayana, Hang Tuah dan cerita lainnya yang membicarakan kepahlawanan yang menjadi kebanggaan seutu masyarakat atau daerah. 

Struktur Teks Cerita Fabel
           Adapun secara struktur cerita fabel memiliki bentuk Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda. Dalam cerita semut dan kupu-kupu tersebut sudah terwakili keempat bentuk/ unsur dari cerita fabel.

Penjelasan Struktur Teks Cerita Fabel dan Contoh Teks Cerita Fabel
Berikut ini penjelasan mengenai pengertian dari keempat unsur Cerita Fabel :
1. Unsur Fabel bagian Orientasi adalah permulaan dari sebuah cerita yang biasanya berisi dengan perkenalan dari tokoh yang akan dibaca. Makna Orientasi sering digunakan untuk peserta didik yang baru artinya memperkenalkan situasi cerita kepada pembaca..
Contoh orientasi: Pada waktu dahulu kala hiduplah seekor anak kucing yang sedang berjalan di taman dengan bahagia, senang dan hati yang begitu cerah, hal tersebut dikarenakan dia baru saja mendapatkan ikan yang sangat besar, sehingga menjadikan dia (kusing) tampak berjalan dengan gagah, mendapati makanan yang begitu besar yang akan mengenyangkan perutnya yang lapar.
2. Unsur Fabel bagian Komplikasi adalah waktu terjadinya sebuah masalah yang dihadapi oleh sang tokoh utama dalam cerita. Bagian ini merupakan bagian timbulnya masalah, baik secara pribadi maupun pribadi dengan pihak lain.
Contoh komplikasi :  Tak disangka Sang Kucing yang membawa ikan besar sambil membanggakan diri itu dan sedang bahagia bertemu dengan kucing lain yang ukuran tubuhnya lebih besar yang ingin mengambil ikan besar bahagai tersebut tapi kucing bahagia tersebut tidak memberikan ikan besar itu kepada kucing yang ukuran tubuhnya lebih besar yang mengiginkan ikan itu.
3. Unsur Fabel bagian Resolusi adalah bagian cerita dimana sang tokoh utama mendapatkan ide untuk memecahkan masalah yang berada dalam komplikasi. Masalah yang timbul di bagian komplikasi kemudian harus diselesaikan, hingga sang tokoh utama memiliki ide atau pemikiran untuk terhindar atau menyelesaikan masalah yang ada.
Contoh resolusi: Sang Kucing yang bahagia tadi pun mendapatakan ide untuk menyelesaikan masalahnya dengan kucing yang ukuran besar yang ingin mengambil ikan. akhirnya kucing bahagia tersebut membaginya dengan kucing yang ukuran besar lainnya.
4. Unsur Fabel bagian Koda adalah akhir dari cerita yang mengandung makna dari cerita atau amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut. Sebuah cerita atau kisah, salah satunya dalam hal ini yakni Fabel harus memiliki manfaat, pelajaran, amanat yang berguna untuk kehidupan pembaca. Bagian inilah yang dimaksud dengan koda, bagian terpenting dalam sebuah alur cerita, yakni nilai manfaat.
Contoh koda: Kita sebagai makhluk ciptakaan Yang Kuasa harus saling membantu, tolong-menolong bergotong royong dalam menyelesaikan suatu masalah, terlebih jika masalah tersebut, masalah yang bersifat umum.

Materi Bahasa Indonesia Kelas 7: Teks Biografi

Tujuan dari pembelajaran mengenal struktur teks Biografi ini guna menumbuhkan nilai-nilai positif yang telah dilakukan tokoh inspirasi guna dilakukan oleh penginspirasi. Salah satu bentuk mengenal tokoh inspirasi yakni dengan membacanya, mempelajarinya sehingga tidak akan ada kata melupakan jasa sosok inspirasi selama ini, baik yang masih ada maupun yang sudah meninggal dunia.
Tahapan yang akan dilakukan dalam mempelajari struktur teks biografi ini yakni melalui teks model. Adapun hal pertama yang harus dilakukan guru guna menumbuhkan rasa ingin tahu takni dengan mengajukan beberapa pertanyaan, di antaranya ;
  1. Siapakah yang dianggap sosok inspirasi?
  2. Siapa saja sosok inspirasi yang siswa kenal?
  3. Apakah tokoh yang dimaksud bisa dijadikan sosok inspirasi bagai kehidupan siswa?
  4. Sudahkah siswa mengenal sosok inspirasi yang ada di daerahnya, baik kota/kabupaten atau provinsi?
  5. Mengapa tokoh yang disebutkan tersebut termasuk pahlawan, berikan alasannya!
  6. Apakah pelajar, olahragawan, dan artis dapat dikatakan sebagai sosok inspirator?
  7. Beriakan alasannya mengapa kita tidak boleh melupakan jasa pahlawan!
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka akan menimbulkan penggambaran dan pembayangan siswa akan sosok-sosok inspirasinya. Dengan mengenal sosok atau tokoh inspirasi akan menjadikan siswa mengenal sosok inspirasi nyatanya bukan sekadar khayalan layaknya superhero yang ada di televisi atau film kartun semata.
Metode permodelan yang dimaksud di atas yakni memberikan contoh biografi sosok inspirasi, salah satu sosok inspirasi pendidikan yakni Ki Hajar Dewantara. Adapun contoh biografi singkat beliau sebagai model sebagai berikut ;
 Contoh Teks Biografi
Ki Hajar Dewantara, Sosok Inspirasi Pendidikan Indonesia
  1. Nama kecil Ki Hajar Dewantara yakni Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Berasal dari kalangan keluarga Kraton. Ada yang unik, ketika usianya menginjak 40 tahun, beliau mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara, tujuan dari penggantian tersebut, agar beliau bisa berbaur dengan kalangan masyarakat pada umumnya.
  2. Di pendidikannya, beliau menamatkan sekolah dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (sekolah Dokter Bumiputera), beliau tidak sampai menamatkan sekolahnya karena sakit. Kemudian menginjak dewasa beliau bekerja sebagai wartawan di beberapa media surat kabar, di antaranya Sedyotomo, Midden Java, De Express, Kaoem Moeda dan sebagainya.
  3. Selain aktif dalam dunia kewartawanan dan tulis menulis, beliau juga aktif di beberapa organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, beliau aktif sebagai propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia. Beliau sering menyuarakan perihal pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.
  4. Semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara semakin menggebu dalam bentuk perjuangannya hingga pada bulan Nopember 1913 beliau membentuk Komite Boemipoetra hingga melancarkan kritikan terhadap pemerintahan belanda yang ingin merayakan 100 tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya.
  5. Kepribadian dan perjuangannya dalam dunia pendidikan tidak disangsikan lagi mengingat beliau merupakan pendiri Perguruan Nasional Taman Siswa pada 3 Juli 1922. Sepak terjangnya di dunia pendidikan menjadikannya Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama, hingga tanggal lahirnya, yakni 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Setelah siswa dan guru diajak untuk membaca teks model, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
  1. Siapakah nama asli dari Ki Hajar Dewantara dan mengapa namanya diganti ketika menginjak usia 40 tahun?
  2. Ke manakah i Hajar Dewantara melanjutkan pendidikannya ketika lulus Sekolah Dasar?
  3. Apa alasan yang menjadikan tulisan-tulisan Ki Hajar Dewantara begitu diminati oleh pemuda di zamannya?
  4. Mengapa Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati tanggal 2 Mei, diambil dari manakah tanggal tersebut?
Mengenal Struktur Biografi harus dilakukan oleh siswa, guna mempermudah ketika menganalisis dan menulis biografi.
 Struktur Teks Biografi
Adapun Struktur Teks Biografi adalah Orientasi, Peristiwa dan Masalah serta Reorientasi.
  1. Contoh Teks Orientasi :
Nama kecil Ki Hajar Dewantara yakni Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Berasal dari kalangan keluarga Kraton. Ada yang unik, ketika usianya menginjak 40 tahun, beliau mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara, tujuan dari penggantian tersebut, agar beliau bisa berbaur dengan kalangan masyarakat pada umumnya.
 2. Contoh Teks Peristiwa dan Masalah :
Di pendidikannya, beliau menamatkan sekolah dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (sekolah Dokter Bumiputera), beliau tidak sampai menamatkan sekolahnya karena sakit. Kemudian menginjak dewasa beliau bekerja sebagai wartawan di beberapa media surat kabar, di antaranya Sedyotomo, Midden Java, De Express, Kaoem Moeda dan sebagainya.
Selain aktif dalam dunia kewartawanan dan tulis menulis, beliau juga aktif di beberapa organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, beliau aktif sebagai propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia. Beliau sering menyuarakan perihal pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.
Semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara semakin menggebu dalam bentuk perjuangannya hingga pada bulan Nopember 1913 beliau membentuk Komite Boemipoetra hingga melancarkan kritikan terhadap pemerintahan belanda yang ingin merayakan 100 tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya.
3. Contoh Teks Reorientasi :
Kepribadian dan perjuangannya dalam dunia pendidikan tidak disangsikan lagi mengingat beliau merupakan pendiri Perguruan Nasional Taman Siswa pada 3 Juli 1922. Sepak terjangnya di dunia pendidikan menjadikannya Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama, hingga tanggal lahirnya, yakni 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Simpulannya, Struktur Teks Biografi memiliki unsur Orientasi, Peristiwa dan Masalah serta Reorientasi. Adapun tujuan dari penulisan Biografi guna menjadikan generasi penerus bangsa mengenal dan mencontoh biografi tokoh inspirasi.

Materi IPS Kelas 9: Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju

Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju

A. Perkembangan Kependudukan
1. Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Sejak Kemerdekaan
Dari data hasil sensus, diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dikatakan tinggi jika laju pertumbuhan penduduknya mencapai angka lebih dari 2% . Jika angka pertumbuhannya antara 1 dan 2 persen, laju pertumbuhan termasuk sedang. Jika angka pertumbuhan kurang dari satu persen, laju pertumbuhan termasuk rendah.

2. Dampak pertumbuhan Penduduk
a. Dampak Positif 
Beberapa dampak positif petumbuhan penduduk antara lain:
  •  Tersedianya tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
  • Bertambahnya kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan sehingga berkembang jumlah dan jenis usaha lokal. 
  •  Meningkatnya investasi atau penanaman modal karena makin banyak kebutuhan manusia.
  •  Meningkatnya inovasi karena penduduk dipaksa untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya, agar produktivitas lahan pertaniannya meningkat, manusia mengembangkan pupuk dan benih unggul untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus meningkat.
b. Dampak Negatif
Beberapa dampak tersebut adalah :

  • Meningkatnya Angka Pengangguran Angka pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan lapangan kerja akan menimbulkan masalah pengangguran.
  •  Meningkatnya Angka Kriminal. Banyaknya tenaga kerja yang menganggur atau belum mendapatkan pekerjaan sangat rentan terhadap perilaku kejahatan atau kriminal.
  •  Meningkatnya Angka Kemiskinan Pertumbuhan penduduk yang tinggi berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan sumber daya, khususnya sumber daya alam. 
  •  Berkurangnya Lahan untuk Pertanian dan Permukiman. Bertambahnya penduduk di suatu wilayah tentu membutuhkan lahan pertanian dan permukiman baru. 
  •  Makin Banyaknya Limbah dan Polusi. Kegiatan penduduk, baik kegiatan di rumah, kegiatan perdagangan, atau industri pasti menghasilkan sampah atau limbah. 
  • Ketersediaan Pangan Makin Berkurang permukiman, industri, perdagangan, dan aktivitas manusia lainnya terus Akibatnya, produksi pertanian berkurang dan terus berkurang
  •  Kesehatan Masyarakat Makin Menurun . Pertumbuhan penduduk yang tinggi, khususnya di daerah perkotaan, akan membuat harga lahan makin mahal. Akibatnnya, sebagian penduduk tidak mampu membeli lahan. Apalagi jika sanitasinya buruk, tentu keadaan itu akan menimbulkan berbagai macam penyakit.
  •  Berkembangnya Permukiman Tidak Layak Huni 

3. Upaya Indonesia untuk Mengendalikan Laju Pertumbuhan Penduduk
  • Diselenggarakannya program Keluarga Berencana
  • Mengendalikan laju pertumbuhan dengan meningkatkan pendidikan
  • Meningkatkan peran pemuda dalam berbagai aktivitas
4. Mobilitas Penduduk
a. Urbanisasi
   adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.Faktor pendorong berpindahnya penduduk ke kota, di antaranya adalah seperti :
  •  Rendahnya penghasilan atau upah di desa sehingga tidak dapat mencukupi 
  •  Makin terbatasnya pemilikan lahan pertanian akibat makin besarnya jumlah penduduk di desa. 
  • Terbatasnya lapangan kerja di desa.
  • Terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan di desa.
  •  Terbatasnya sarana hiburan di desa.
  • . Adanya bencana alam di desa, misalnya kekeringan, banjir, longsor 
 b. Transmigrasi
transmigrasi adalah perpindahan penduduk antarprovinsi di indonesia

B. Pekembangan Politik
1. Perkembangan politik pada Awal Kemerdekaan

a. Pembentukan Struktur Pemerintahan yang lengkap
  • Pengesahan UUD 1945
  • Pemilihan Presiden dan Wakil presiden
  • Pembagian Wilayah Indonesia
  • Pembentukan Kementrian
  • Pembentukan KNI
  • Membentuk Kekuatan Pertahanan dan keamanan
b. Perubahan bentuk NKRI menjadi RIs
  • Negara bagian
  • Satuan satuan kenegaraan
  • Daerah Swapraja
c. Indonesia kembali menjadi negara kesatuan

2. Perkembangan politik pada masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
a. Keadaan politik pada Masa Demokrasi Liberal.
Indonesia menganut sistem liberal
  • Kabinet- kabinet : Kabinet Natsir (September 1950–Maret 1951).
  • Kabinet Sukiman (April 1951–Februari 1952).
  •  Kabinet Wilopo (April 1952–Juni 1953).
  •  Kabinet Ali Sastroamidjojo I ( Juli 1953–Juli 1955).
  •  Kabinet Burhnanuddin Harahap ( Agustus 1955- Maret 1956)
  • Kabinet Ali Sastroamidjojo II (Maret 1956–Maret 1957).
  •  Kabinet Djuanda (Maret 1957–Juli 1959)
b. Keadaan politik pada Masa Demokrasi Terpimpin
          Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Adapun isi dari Dekrit Presiden tersebut adalah dibubarkannya Konstituante, berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950; dibentuknya MPRS dan DPAS.Berlakunya kembali UUD 1945 melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 diterima baik oleh rakyat Indonesia, bahkan DPR menyatakan diri bersedia untuk bekerja atas dasar UUD 1945. Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, berakhirlah Demokrasi Liberal dan digantikan dengan Demokrasi Terpimpin. Demikian pula mulai saat itu, sistem Kabinet Parlementer ditinggalkan dan diganti menjadi Kabinet Presidensial.

3, Perkembangan Politik pada Masa Orde Baru
  • Penataan Stabilitas politik dengan membubarkan PKI dan Organisasi Massanya
  • Penyerderhanaan Partai politik
  • Pemilihan Umum
  • Peran Ganda ABRI
4. Perkembangan Politik pada masa Reformasi
a. Tahap pertama : pemilu legislatif (DPR,DPRD, DPD)
b. Pemilu presiden putaran petama
c. Pemilu presiden putaran kedua

C. Perkembangan Ekonomi
1. Perkembangan Ekonomi pada Awal kemerdekaan

a. Permasalahan inflansi
Inflansi terjadi karena mata uang Jepang beredar secara tak terkendali. Pada saat itu, pemerintah tidak dapat menyatakan mata uang Jepang tidak berlaku karena belum memiliki mata uang sendiri sebagai penggantinya. Pemerintah mengambil kebijakan De Javasche Bank

b. Blokade Laut
Blokade ini menutup pintu keluar-masuk perdagangan Indonesia.Akibatnya, barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat diekspor, dan Indonesia tidak dapat memperoleh barang-barang impor yang sangat dibutuhkan. Tujuan Belanda melakukan blokade ini adalah untuk meruntuhkan perekonomian Indonesia.
Pemerintan melakukan berbagai upaya
  • Melaksanakan Diplomasi ke India
  • Mengadakan Hubungan Dagang langsung keluar negri
2. Perkembangan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal dan Demokasi terpimpin
Dalam rangka memperbaiki keadaan ekonomi, pemerintah berupaya mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Caranya dengan memberi bantuan kredit kepada pengusaha-pengusaha pribumi agar usahanya dapat berkembang maju dan perubahan struktur ekonomi akan 
tercapai. Upaya tersebut antara lain
  • Gunting Syafruddin
  • Sistem gerakan benteng
  • Nasionalisasi De Javasche Bank
  • Sistem Ekonomi Ali-baba
  • Devaluasi Mata Uang rupiah
  • Mengeluarkan Demokrasi Ekonomi
3. Perkembangan Ekonomi pada Masa orde baru
a. Program jangka pendek
b. Program jangka panjang
1). Pelita I (1 April 1969-1 Maret 1974)

Sasaran yang hendak dicapai adalah pangan, sandang, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Pelita I lebih menitikberatkan pada sektor pertanian. 


2). Pelita II (1 April 1974 - 31 Maret 1979) 

Sasaran yang hendak dicapai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, menyejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja. Pelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata sektor pertanian, telah dilakukan perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi  baru.

3). Pelita III (1 April 1979-31 Maret 1984)
4). Pelita IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989)
5). Pelita V (1 April 1989 - 31 Maret 1994)

9. Perkembangan Ekonomi pada Masa reformasi
a. Masa Pemerintahan Presiden B.J. Habibie
Pada masa ini, proses pemulihan ekonomi dilaksanakan dengan langkah-
langkah antara lain sebagai berikut.
  •  Menjalin kerja sama dengan International Moneter Fund-IMF (Dana Moneter Internasional) untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. 
  • Menerapkan indenpendensi perekonomian.
  • Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah.
  •  Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga di bawah Rp10.000,00.
  •  Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri.
b. Masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid 
Pada masa ini, kondisi ekonomi Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan dan kondisi keuangan sudah mulai stabil. Namun,keadaan kembali merosot. Pada bulan April 2001, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah hingga mencapai Rp12.000,00. 

c. Masa Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri
Pada masa ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berhasil distabilkan. Namun, pertumbuhan ekonomi masih tergolong rendah yang disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia bagi investor dan karena tingginya suku bunga deposito. 

d. Masa Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono
Perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik pada 
masa kepimpinan Presiden SBY. hal ini dilihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi yang berkisar pada 5% sampai 6% per tahun serta kemampuan ekonomi Indonesia yang bertahan dari pengaruh 
hingga 2009. Kebijakan kebijakan:
  • Mengurangi subsidi bahan bakar minyak
  • Pemberian bantuan langsung tunai
  • Pengurangan Utang luar negeri