Teks Cerita Fabel : Pengertian, Struktur, dan Contoh Teks Cerita Fabel
Salah satu inti dalam pembelajaran ini adalah memahami Teks Cerita Fabel, baik dari segi pengertian, Struktur dan Contohnya. Di dalam pembelajaran kelas VIII semeser 1 Kurikulum 2013, kalian akan mempelajari materi perihal Teks Cerita Fabel. Sudah mengenalkah apa yang dimaksud cerita fabel beserta struktur dan contohnya? Baik kita akan kupas satu persatu
- Pengertian Teks Cerita Fabel
Di Sekolah Dasar atau di kelas VII, tentunya kalian pernah mendengar yang namanya fabel, atau yang sering kita definisikan sebagai cerita mengenai binatang atau hewan yang kehidupannya seperti layaknya manusia.
Jika manusia mampu bercakap-cakap, maka begitu juga dengan binatang yang ditokohkan dalam cerita fabel, hampir seluruh kegiatan atau aktivitas manusia pada umumnya dipraktikan oleh binatang dalam cerita fabel.
Contoh Puisi yang Mendeskripsikan Binatang / Hewan
Sebelum mempelajari cerita fabel, kita akan mengenal terlebih dahulu salah satu puisi yang mendeskripsikan binatang atau hewan. Hal ini ada dalam puisi berjudul “Gajah” karya Taufiq Ismail, adapun larik puisinya sebagai berikut :
Gajah
Anak-anak pernahkah kamu melihat gajah?
Di kebun binatang atau dalam buku sekolah?
Binatang ini badannya besar sekali
Dan lihatlah, juga teramat tinggi
Kedua telinganya lebar melambai-lambai
Hidungnya panjang, bernama belalai
Tapi matanya kecil dan tampak tidak sesuai
Kedua gadingnya tampak pula terjulai
Gajah itu sampai empat meter tingginya
Aduh adh, bukan kepalang tingginya
Dapatkah engkau menerka berapa berat badannya?
Enam ribu kilogram kira-kira berat tubuhnya
Belalai itu amatlah kuatnya
Kayu yang besar dapat diangkatnya
Tapi juga untuk menghisap air dan mengambil makanan
Lalu ke dalam mulutnya dia masukan
Gajah itu tinggl di hutan berkawan-kawan
Di Afrika, India, dan Sumatra bagian selatan
Bila sudah jinak pandailah dia bermain sirkus
Misalnya menari-nari atau berdiri di atas dua kaki
Puisi tersebut jika ditelisik lebih mendalam menggambarkan perihal binatang atau hewan Gajah. Pendeskripsiannya begitu jelas beserta dengan fungsi-sungsi dari setiap anggota tubuh Gajah. Bilalah puisi tersebut diubah menjadi sebuah cerita, maka sudah dipastikan akan menjadi cerita Fabel, disebabkan menceritakan kehidupan binatang.
Selain Gajah tentunya masih banyak binatang lain yang biasanya diceritakan dala fabel, seperti kura-kura, monyet dan kupu-kupu serta binatang lainnya. Di bawah ini sebuah contoh cerita yang menggambarkan kehidupan atau keseharian binatang atau hewan.
“Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
Hey, kepompong alangkah jeleknya nasibmu, hanya bisa menggantung di ranting itu, ayo jalan-jalan lihat dunia yang luas ini, bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kempompong hanya dim saja mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semuat yang kecil tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampit tenggelam di kubangan lumpur itu.
Tiba-tiba ada binatang yang menolong, ternyata yang menolong adalah kupu-kupu yang tadinya selalu diejek oleh semuat yang saat itu berbentuk kempompong namun kini sudah menjadi kupu-kupu yang indah.
Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Dongeng dan Jenisnya
Macam-macam Dongeng
Dalam kenyataannya dongeng memiliki beberapa jenis, di antaranya yakni Fabel, Legenda, Mite dan Sage. Adapun penjelasan dari keempatnya yakni :
- Fabel
Fabel adalah salah satu dongeng yang menceritakan perihal kehidupan binatang atau hewan yang hidup layaknya manusia, memiliki karakter, sifat dan perbuatan yang biasanya dilakukan oleh manusia pada umumnya. Karakter yang dimaksud yakni sedih, gembira, cerdas, cerdik, bijaksana, sombong iri, licik dan sifat lainnya baik negatif maupun sifat positif. Contoh dari cerita fabel yakni Kancil dan Siput, Kura-kura dan Monyet, Kuda dan Rusa dan jenis cerita lainnya yang menceritakan binatang yang layaknya manusia.
- Legenda
Legenda adalah salah satu dongeng yang menceritakan perihal asal mula atau asal muasal suatu daerah, tempat wilayah, yang sehingga dikenal orang bahkan menjadi nama daerah tersebut. Hal ini bisa dicontohkan seperti Gunung Tangkuban Parahu, Banyuwangi, Situ Mustika, Pulo Majeti, Rawa Onom dan lainnya.
- Mite
Mite adalah salah satu dongeng yang menceritakan perihal makhluk halus, dewa-dewa atau hal lainnya yang bersifat mistis yang erat kaitannya dengan kehidupan dan kepercayaan masyarakat di mana mereka tinggal. Salah satu contoh yang terkenal di daerah Jawa Barat, Pangandaran yakni Nyai Roro Kidul.
- Sage
Sage adalah salah satu dongeng yang menceritakan perihal kepahlawanan, seperti Ramayana, Hang Tuah dan cerita lainnya yang membicarakan kepahlawanan yang menjadi kebanggaan seutu masyarakat atau daerah.
Struktur Teks Cerita Fabel
Adapun secara struktur cerita fabel memiliki bentuk Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda. Dalam cerita semut dan kupu-kupu tersebut sudah terwakili keempat bentuk/ unsur dari cerita fabel.
Penjelasan Struktur Teks Cerita Fabel dan Contoh Teks Cerita Fabel
Berikut ini penjelasan mengenai pengertian dari keempat unsur Cerita Fabel :
1. Unsur Fabel bagian Orientasi adalah permulaan dari sebuah cerita yang biasanya berisi dengan perkenalan dari tokoh yang akan dibaca. Makna Orientasi sering digunakan untuk peserta didik yang baru artinya memperkenalkan situasi cerita kepada pembaca..
Contoh orientasi: Pada waktu dahulu kala hiduplah seekor anak kucing yang sedang berjalan di taman dengan bahagia, senang dan hati yang begitu cerah, hal tersebut dikarenakan dia baru saja mendapatkan ikan yang sangat besar, sehingga menjadikan dia (kusing) tampak berjalan dengan gagah, mendapati makanan yang begitu besar yang akan mengenyangkan perutnya yang lapar.
2. Unsur Fabel bagian Komplikasi adalah waktu terjadinya sebuah masalah yang dihadapi oleh sang tokoh utama dalam cerita. Bagian ini merupakan bagian timbulnya masalah, baik secara pribadi maupun pribadi dengan pihak lain.
Contoh komplikasi : Tak disangka Sang Kucing yang membawa ikan besar sambil membanggakan diri itu dan sedang bahagia bertemu dengan kucing lain yang ukuran tubuhnya lebih besar yang ingin mengambil ikan besar bahagai tersebut tapi kucing bahagia tersebut tidak memberikan ikan besar itu kepada kucing yang ukuran tubuhnya lebih besar yang mengiginkan ikan itu.
3. Unsur Fabel bagian Resolusi adalah bagian cerita dimana sang tokoh utama mendapatkan ide untuk memecahkan masalah yang berada dalam komplikasi. Masalah yang timbul di bagian komplikasi kemudian harus diselesaikan, hingga sang tokoh utama memiliki ide atau pemikiran untuk terhindar atau menyelesaikan masalah yang ada.
Contoh resolusi: Sang Kucing yang bahagia tadi pun mendapatakan ide untuk menyelesaikan masalahnya dengan kucing yang ukuran besar yang ingin mengambil ikan. akhirnya kucing bahagia tersebut membaginya dengan kucing yang ukuran besar lainnya.
4. Unsur Fabel bagian Koda adalah akhir dari cerita yang mengandung makna dari cerita atau amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut. Sebuah cerita atau kisah, salah satunya dalam hal ini yakni Fabel harus memiliki manfaat, pelajaran, amanat yang berguna untuk kehidupan pembaca. Bagian inilah yang dimaksud dengan koda, bagian terpenting dalam sebuah alur cerita, yakni nilai manfaat.
Contoh koda: Kita sebagai makhluk ciptakaan Yang Kuasa harus saling membantu, tolong-menolong bergotong royong dalam menyelesaikan suatu masalah, terlebih jika masalah tersebut, masalah yang bersifat umum.
No comments:
Post a Comment