Tujuan dari pembelajaran mengenal struktur teks Biografi ini guna menumbuhkan nilai-nilai positif yang telah dilakukan tokoh inspirasi guna dilakukan oleh penginspirasi. Salah satu bentuk mengenal tokoh inspirasi yakni dengan membacanya, mempelajarinya sehingga tidak akan ada kata melupakan jasa sosok inspirasi selama ini, baik yang masih ada maupun yang sudah meninggal dunia.
Tahapan yang akan dilakukan dalam mempelajari struktur teks biografi ini yakni melalui teks model. Adapun hal pertama yang harus dilakukan guru guna menumbuhkan rasa ingin tahu takni dengan mengajukan beberapa pertanyaan, di antaranya ;
- Siapakah yang dianggap sosok inspirasi?
- Siapa saja sosok inspirasi yang siswa kenal?
- Apakah tokoh yang dimaksud bisa dijadikan sosok inspirasi bagai kehidupan siswa?
- Sudahkah siswa mengenal sosok inspirasi yang ada di daerahnya, baik kota/kabupaten atau provinsi?
- Mengapa tokoh yang disebutkan tersebut termasuk pahlawan, berikan alasannya!
- Apakah pelajar, olahragawan, dan artis dapat dikatakan sebagai sosok inspirator?
- Beriakan alasannya mengapa kita tidak boleh melupakan jasa pahlawan!
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka akan menimbulkan penggambaran dan pembayangan siswa akan sosok-sosok inspirasinya. Dengan mengenal sosok atau tokoh inspirasi akan menjadikan siswa mengenal sosok inspirasi nyatanya bukan sekadar khayalan layaknya superhero yang ada di televisi atau film kartun semata.
Metode permodelan yang dimaksud di atas yakni memberikan contoh biografi sosok inspirasi, salah satu sosok inspirasi pendidikan yakni Ki Hajar Dewantara. Adapun contoh biografi singkat beliau sebagai model sebagai berikut ;
Contoh Teks Biografi
Ki Hajar Dewantara, Sosok Inspirasi Pendidikan Indonesia
- Nama kecil Ki Hajar Dewantara yakni Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Berasal dari kalangan keluarga Kraton. Ada yang unik, ketika usianya menginjak 40 tahun, beliau mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara, tujuan dari penggantian tersebut, agar beliau bisa berbaur dengan kalangan masyarakat pada umumnya.
- Di pendidikannya, beliau menamatkan sekolah dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (sekolah Dokter Bumiputera), beliau tidak sampai menamatkan sekolahnya karena sakit. Kemudian menginjak dewasa beliau bekerja sebagai wartawan di beberapa media surat kabar, di antaranya Sedyotomo, Midden Java, De Express, Kaoem Moeda dan sebagainya.
- Selain aktif dalam dunia kewartawanan dan tulis menulis, beliau juga aktif di beberapa organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, beliau aktif sebagai propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia. Beliau sering menyuarakan perihal pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.
- Semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara semakin menggebu dalam bentuk perjuangannya hingga pada bulan Nopember 1913 beliau membentuk Komite Boemipoetra hingga melancarkan kritikan terhadap pemerintahan belanda yang ingin merayakan 100 tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya.
- Kepribadian dan perjuangannya dalam dunia pendidikan tidak disangsikan lagi mengingat beliau merupakan pendiri Perguruan Nasional Taman Siswa pada 3 Juli 1922. Sepak terjangnya di dunia pendidikan menjadikannya Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama, hingga tanggal lahirnya, yakni 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Setelah siswa dan guru diajak untuk membaca teks model, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
- Siapakah nama asli dari Ki Hajar Dewantara dan mengapa namanya diganti ketika menginjak usia 40 tahun?
- Ke manakah i Hajar Dewantara melanjutkan pendidikannya ketika lulus Sekolah Dasar?
- Apa alasan yang menjadikan tulisan-tulisan Ki Hajar Dewantara begitu diminati oleh pemuda di zamannya?
- Mengapa Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati tanggal 2 Mei, diambil dari manakah tanggal tersebut?
Mengenal Struktur Biografi harus dilakukan oleh siswa, guna mempermudah ketika menganalisis dan menulis biografi.
Struktur Teks Biografi
Adapun Struktur Teks Biografi adalah Orientasi, Peristiwa dan Masalah serta Reorientasi.
- Contoh Teks Orientasi :
Nama kecil Ki Hajar Dewantara yakni Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Berasal dari kalangan keluarga Kraton. Ada yang unik, ketika usianya menginjak 40 tahun, beliau mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara, tujuan dari penggantian tersebut, agar beliau bisa berbaur dengan kalangan masyarakat pada umumnya.
2. Contoh Teks Peristiwa dan Masalah :
Di pendidikannya, beliau menamatkan sekolah dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (sekolah Dokter Bumiputera), beliau tidak sampai menamatkan sekolahnya karena sakit. Kemudian menginjak dewasa beliau bekerja sebagai wartawan di beberapa media surat kabar, di antaranya Sedyotomo, Midden Java, De Express, Kaoem Moeda dan sebagainya.
Selain aktif dalam dunia kewartawanan dan tulis menulis, beliau juga aktif di beberapa organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, beliau aktif sebagai propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia. Beliau sering menyuarakan perihal pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.
Semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara semakin menggebu dalam bentuk perjuangannya hingga pada bulan Nopember 1913 beliau membentuk Komite Boemipoetra hingga melancarkan kritikan terhadap pemerintahan belanda yang ingin merayakan 100 tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya.
3. Contoh Teks Reorientasi :
Kepribadian dan perjuangannya dalam dunia pendidikan tidak disangsikan lagi mengingat beliau merupakan pendiri Perguruan Nasional Taman Siswa pada 3 Juli 1922. Sepak terjangnya di dunia pendidikan menjadikannya Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama, hingga tanggal lahirnya, yakni 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Simpulannya, Struktur Teks Biografi memiliki unsur Orientasi, Peristiwa dan Masalah serta Reorientasi. Adapun tujuan dari penulisan Biografi guna menjadikan generasi penerus bangsa mengenal dan mencontoh biografi tokoh inspirasi.
No comments:
Post a Comment