Translate

Saturday, 21 October 2017

Materi Bahasa Indonesia kelas 9: Dialog Interaktif

Pengertian Dialog Interaktif
Dialog interaktif merupakan percakapan atau perbincangan yang biasanya dilakukan di televisi ataupun radio yang biasanya melibatkan pemirsa atau pendengar melalui telepon.
Orang yang terlibat dalam dialog interaktif antara lain, pertama adalah narasumber yang menyampaikan materi tertentu. Kedua pembawa acara (moderator) yang memimpin jalannya dialog. Selain itu juga ada penanya yang tak lain adalah pemirsa atau pendengar radio. Contoh acara dialog interaktif di televisi antara lain “Bincang Pagi” di Metro TV, juga “Bedah Editorial”, “Apa Kabar Indonesia” di TV One. Selain itu juga biasanya ada dialog di acara berita yang melibatkan pemirsa.
Unsur Dialog Interaktif
Seperti halnya berita, dalam dialog interaktif juga terdapat unsur-unsurnya yakni 5 W + 1 H. Lebih jelasnya sebagai berikut:
What : Apa yang didialogkan
Who: Siapa yang terlibat dalam dialog
When : Kapan dialog diadakan
Where : Di mana dialog dilakukan
Why : Mengapa (apa alasan) dialog diadakan
How: Bagaimana jalannya dan hasil dialog tersebut.
Contoh Dialog Interaktif
Contoh Dialog Interaktif di Radio
Penyiar : Selamat pagi sobat “Mandala” bertemu lagi bersama saya DJ Arie. Seperti biasa di Ahad pagi kita akan mengikuti acara “Bincang Santai Bareng Pelajar”. Kali ini kita telah kedatangan siswa-sisa dari SMP Ma’arif NU Majenang. Bahasan kali ini adalah tentang pentingnya pendidikan akhlak. Apa kabar semua?
Semua : Baik kak!
Penyiar: Baik, langsung saja, tanpa berpanjang kata kita mulai bincang santainya ya… Tapi sebelum lebih lanjut, kakak perkenalkan dulu adik-adik kita. Pertama ketua OSIS SMP Maarif, Dik Arif, wakilnya Dik Hesti, dan Kak Adi. Pertanyaan pertama untuk Dik Arif. Apa yang dik Arif lihat perihal akhlak remaja dewasa ini?
Arif: kalau dilihat mendalam, kita menemukan sesuatu yang memprihatinkan. Banyak remaja kita yang tak memiliki akhlak yang baik. Kesopansantunan yang menurun, rasa hormat yang mulai sina, dll.
Penyair: Menurut Dik Hesti, bagaimana solusi yang bisa ditawarkan?
Hesti: Pendidikan pertama dari keluarga. Orang tua adalah pendidik pertama dan terutama bagi putra-putrinya. Sekarang banyak orang tua yang terlalu sibuk sehingga kurang memperhatikan anak-anaknya. Itu yang harus diperkokoh terlebih dahulu.
Penyair: Baik, lalu kira-kira siapa lagi yang bisa berperan selain orang tua? Oya, sobat Mandala, kami mengundang sahabat sekalian untuk ikut serta berdialog dengan kami di 087826263364.
Ah ya, sudah ada yang masuk ini, halo, dengan siapa dari mana?
Pendengar : Halo, saya Siti Sulasi siswi SMK Muhammadiyah Majenang.
Penyiar: Silakan, apa yang ditanyakan?
Pendengar: Nah, tadi narasumber bilang orang tua yang paling utama, tapi ada di lapangan, orang tua peduli namun anak tetap terpengaruh lingkungan. Bagaimana itu? Demikian saja, terima kasih.
Penyiar: Silakan dijawab.
Hesti: Nah, itu peran orang tua juga, orang tua mengarahkan anaknya supaya bergaul dengan orang-orang baik, teman-teman baik, bukan membiarkannya bebas lepas tanpa pengawasan.

No comments:

Post a Comment